Planet Beserta Satelitnya

Pendongkrak Mobil

Sesuai namanya, alat dongkrak ini dipakai untuk mendongkrak mobil guna mendapatkan  area yang lebih luas untuk merawat dan memperbaiki bagian bawah mobil.

Merkurius: Planet Terkecil di Tata Surya

Merkurius adalah planet terkecil di Tata Surya dan juga yang terdekat dengan Matahari. Namanya diambil dari dewa Romawi, Merkurius, yang dikenal sebagai pembawa pesan para dewa karena kecepatannya yang luar biasa. Diameter planet ini hanya sekitar 4.880 km, yang hanya sekitar 38% dari diameter bumi. Massa Merkurius adalah sekitar 5,5% massa Bumi, menjadikannya planet dengan gravitasi yang relatif lemah dibandingkan dengan Bumi.

Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari, dengan jarak rata-rata sekitar 57,9 juta km. Planet ini memiliki orbit yang sangat eksentrik (elips), dengan jarak terdekat ke matahari (perihelion) sekitar 46 juta km dan jarak terjauh (aphelion) sekitar 70 juta km. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 88 hari Bumi.

Merkurius memiliki periode rotasi yang lambat, berputar pada sumbunya setiap 59 hari Bumi. Karena kombinasi dari rotasi dan revolusinya, satu hari matahari di Merkurius (waktu antara dua matahari terbit berturut-turut) berlangsung sekitar 176 hari Bumi.

Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis dan terdiri dari partikel-partikel yang ditangkap dari angin matahari serta gas-gas yang terlepas dari permukaan planet. Atmosfer ini disebut eksosfer dan terdiri dari hidrogen, helium, oksigen, natrium, kalium, dan argon. Karena kedekatannya dengan matahari dan kurangnya atmosfer yang signifikan, suhu permukaan Merkurius sangat bervariasi. Di siang hari, suhu dapat mencapai sekitar 430°C, sementara di malam hari bisa turun hingga -180°C.

Permukaan Merkurius penuh dengan kawah akibat tumbukan, mirip dengan permukaan bulan, dengan sedikit aktivitas geologis yang berlangsung sejak miliaran tahun yang lalu. Fitur permukaan lainnya termasuk dataran tinggi, tebing curam yang disebut rupes, dan cekungan besar seperti Cekungan Caloris, yang memiliki diameter sekitar 1.550 km.

Rekomendasi Buku Terkait

Permukaan Planet Venus

Mayoritas permukaan Venus terbentuk melalui aktivitas vulkanik. Venus memiliki jumlah gunung berapi yang lebih banyak daripada Bumi, dengan 167 gunung berapi besar yang memiliki lebar hingga 100 km. Satu-satunya kompleks gunung berapi di Bumi yang sebesar ini adalah Pulau Besar Hawaii.

Baca juga: Industri 4.0 dan Society 5.0

Namun, ini tidak berarti Venus lebih aktif secara vulkanik daripada Bumi; ini dikarenakan kerak Venus yang lebih tua. Permukaan Venus diperkirakan berusia antara 300-600 juta tahun, sementara di Bumi, kerak samudra terus-menerus didaur ulang melalui proses subduksi di batas antara lempeng tektonik, sehingga usianya rata-rata sekitar 100 juta tahun.

Venus mengelilingi Matahari dari jarak 0,72 AU (108.000.000 km; 67.000.000 mi) dengan periode orbit selama 224,65 hari. Meskipun orbit planet berbentuk elips, orbit Venus hampir melingkar, dengan eksentrisitas kurang dari 0,01.

Setiap 584 hari, terjadi konjungsi inferior, yaitu ketika Venus berada di antara Bumi dan Matahari sehingga Venus berada pada jarak rata-rata terdekat dari Bumi, yaitu 41 juta km. Venus dapat mendekati Bumi hingga pada jarak 38,2 juta km. Karena eksentrisitas orbit Bumi yang semakin berkurang, jarak minimal Venus diperkirakan akan membesar dalam puluhan ribu tahun.

Venus dikenal sebagai planet terpanas di Tata Surya dengan suhu permukaan mencapai 462°C dan memiliki atmosfer yang sangat padat, terdiri dari 96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen. Venus memiliki banyak gunung berapi dan permukaannya terbentuk melalui aktivitas vulkanik. Selain itu, Venus juga memiliki orbit yang hampir melingkar dengan jarak rata-rata terdekat dari Bumi sekitar 41 juta km, dan dapat mendekati Bumi pada jarak 38,2 juta km.

Please follow and like us:

Mengapa planet di ruang angkasa tidak bertabrakan satu sama lain?

Bobo.id - Dalam sistem tata surya kita, ada delapan planet tersusun berurutan dan mengorbit Matahari.

Bumi, yang menjadi planet tempat kita tinggal merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya galaksi Bima Sakti.

Selain planet yang ada di galaksi Bima Sakti, ternyata masih ada berbagai planet lainnya, lo.

Uniknya, meski planet-planet yang ada di ruang angkasa ini jumlahnya sangat banyak dan saling bergerak, tidak ada planet yang bertabrakan satu sama lain.

Apa yang menyebabkan planet-planet ini tidak saling bertabrakan satu sama lain, ya?

Cari tahu jawabannya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Hujan Meteor Ternyata 30 Kali dalam Setahun, Ketahui Fakta Menarik Meteor Lainnya

Gaya Gravitasi Mengatur Orbit Masing-Masing Planet

Alasan pertama mengapa planet di ruang angkasa tidak saling bertabrakan adalah karena adanya gaya gravitasi.

Orbit masing-masing planet diatur oleh gaya gravitasi. Bukankah di ruang angkasa hanya memiliki gravitasi yang sangat tipis, Bo?

Baca Juga: Tahukah Kamu Mengapa Langit Berwarna Biru? Ternyata Ini Penjelasannya

Ya, meskipun tipis atau sedikit, bukan berarti benda langit di ruang angkasa tidak memiliki gaya gravitasi.

Setiap benda di yang memiliki massa pasti memiliki gaya gravitasi, teman-teman.

Matahari sebagai pusat tata surya juga memiliki gaya gravitasi yang lebih besar dari benda langit lainnya.

Gaya gravitasi dari Matahari inilah yang kemudian menarik benad-benda langit lainnya untuk bergerak mendekatinya.

Baca Juga: Mengenang Michael Collins, Salah Satu Atronaut Misi Apollo 11 yang Pertama Kali Mendaratkan Manusia di Bulan

Hal inilah yang menyebabkan planet-planet bergerak mengelilingi Matahari, karena planet-planet akan terpaksa bergerak dalam sebuah orbit untuk mengelilingi Matahari.

Namun gaya gravitasi Matahari tetap tergantung pada jarak, sehingga orbit masing-masing planet tetap berjauhan dan tidak saling mengganggu.

Orbit Planet Tidak Selalu Berbentuk Bulat

Planet-planet di ruang angkasa memang selalu bergerak mengelilingi dan mengorbit Matahari.

Uniknya, orbit setiap planet ini tidak selalu berbentuk bulat, teman-teman. Ada juga planet yang mengorbit dengan bentuk lonjong atau elips.

Orbit planet yang berbentuk elips ini disebabkan karena kecepatan bergerak planet yang tinggi.

Baca Juga: Ternyata Astronaut Juga Beraktivitas Seperti Manusia di Bumi, Apa Saja Aktivitas Astronaut di Ruang Angkasa, ya?

Semakin cepat sebuah planet bergerak, maka bentuk orbitnya akan semakin elips.

Apa lagi faktor yang menyebabkan planet di ruang angkasa tidak saling bertabrakan saat bergerak, ya?

Ketahui jawaban lengkapnya di video ini, yuk!

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi

Galaksi tempat Bumi berada terdiri atas beberapa planet. Yup, Bumi bukan satu-satunya planet di alam semesta ini. Planet lainnya ada Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Nah, kali ini IDN Times membahas urutan planet terbesar hingga planet terkecil dalam galaksi Bima Sakti. Sebagai bonus, IDN Times juga menjelaskan sedikit mengenai karakteristik dari masing-masing planet tersebut. Siap-siap terkejut dengan fakta luar angkasa ini, ya.

Berkenalan dengan Alam Semesta Tata Surya dan Benda Langit

Alam semesta, tata surya, dan dunia langit adalah suatu hal yang penuh dengan misteri dan fenomena yang sangat menakjubkan. Banyak sekali hal yang belum diketahui oleh para peneliti hingga saat ini. Tentu hal ini sangat menarik bagi anak, yang “haus” akan segala pengetahuan menakjubkan. Banyak manfaat dari berkenalan dengan alam sejak usia dini, seperti mengembangkan rasa ingin tahu, karena melihat variasi bentuk, suara, warna, makhluk, dan segala komponen alam yang berbeda-beda, sehingga memicu proses berpikir dan pencarian informasi. Dan meningkatkan kepercayaan diri, dengan memilih kegiatan yang mereka sukai, bereksplorasi secara mandiri, dan mengekspresikan diri melalui berbagai media yang tersedia di alam sekitar. Lewat buku ini, beragam fenomena alam, seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, pelangi, serta banyak lainnya akan dikupas dengan jelas. Pun dari dunia tata surya dan langit, pengetahuan tentang meteor, planet, bulan, gerhana, serta banyak lainnya akan dijelaskan dengan sederhana namun tepat. Yuk, ajak buah hati kita mengenali alamnya lebih dekat!

Ciri-Ciri Planet Venus

Venus merupakan salah satu dari empat planet batuan di Tata Surya, yang berarti planet ini memiliki komposisi batuan seperti Bumi. Venus memiliki ukuran dan massa yang mirip dengan Bumi, sehingga sering disebut sebagai “saudara” atau “kembar” Bumi.

Baca juga: Planet Jupiter: Ciri-Ciri Umum dan 9 Fakta Uniknya

Diameter Venus sebesar 12.092 km, hanya lebih kecil 650 km dari Bumi, dan massanya sekitar 81,5% dari massa Bumi. Namun, kondisi di permukaan Venus sangat berbeda dengan Bumi, dikarenakan atmosfer Venus yang sangat tebal, terdiri dari 96,5% karbon dioksida dan 3,5% nitrogen.

Jupiter: Planet Terbesar di Tata Surya

Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita dan memiliki banyak karakteristik menarik yang membuatnya menjadi subjek penelitian dan pengamatan ilmiah yang intens. Jupiter adalah planet kelima dari matahari dan planet terbesar di tata surya. Diameter Jupiter sekitar 142.984 km, yang lebih dari 11 kali diameter Bumi. Massa Jupiter adalah 318 kali massa Bumi, menjadikannya planet dengan gravitasi terkuat di tata surya.

Planet ini terdiri dari hidrogen dan helium, mirip dengan komposisi matahari. Atmosfernya terdiri dari lapisan-lapisan awan tebal yang didominasi oleh hidrogen molekuler, helium, metana, amonia, dan air. Jupiter tidak memiliki permukaan padat. Bagian dalamnya terdiri dari inti padat yang dikelilingi oleh lapisan cairan hidrogen metalik.

Atmosfer Jupiter terkenal dengan pola cuaca yang sangat dinamis, termasuk badai yang berlangsung selama berabad-abad. Bintik Merah Besar adalah badai raksasa yang berdiameter sekitar dua kali diameter Bumi dan telah berlangsung setidaknya selama 400 tahun. Atmosfernya menunjukkan pola pita awan terang dan gelap yang dikenal sebagai zona dan sabuk, yang bergerak dalam arah yang berlawanan.

Jupiter memiliki lebih dari 79 satelit yang diketahui, dengan empat yang terbesar dikenal sebagai satelit Galilea: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Io adalah satelit yang sangat aktif secara vulkanik. Europa diyakini memiliki lautan bawah permukaan yang mungkin mendukung kehidupan. Ganymede adalah satelit terbesar di tata surya, bahkan lebih besar dari planet Merkurius. Sementara Callisto adalah satelit yang sangat tua dan penuh dengan kawah.

Peran Jupiter dalam tata surya adalah gravitasinya yang kuat. Gravitasi Jupiter mempengaruhi orbit objek lain dalam tata surya dan berperan dalam membersihkan tata surya dari komet dan asteroid yang mungkin berbahaya bagi planet bagian dalam. Jupiter juga dianggap sebagai “penjaga” tata surya karena membantu melindungi Bumi dari potensi tumbukan.

Urutan planet terbesar hingga planet terkecil

Apakah kamu mengira Bumi tempat kita tinggal adalah planet terbesar? Teng, kamu keliru, nih. Faktanya, tata surya kita punya planet Jupiter yang 11 kali lebih besar dari Bumi. Kebayang sebesar apa ukurannya?

Nah, ada yang paling besar, tentu ada yang paling kecil, dong. Nah, planet terkecil ini jatuh pada Merkurius yang hanya berukuran sepertiga Bumi. Lantas, bagaimana urutan seluruh planet di Galaksi Bima Sakti?

Posisi pertama dari urutan planet terbesar hingga planet terkecil diduduki oleh Jupiter. Menurut NASA, ukuran planet kelima terjauh dari matahari ini dua kali lebih besar dari gabungan semua planet lain di tata surya kita.

Jupiter diperkirakan memiliki diameter sepanjang 139.822 kilometer. Planet ini pertama kali diamati pada tahun 1831. Nah, yang membuat Jupiter makin unik adalah planet ini memiliki medan magnet sangat kuat dan punya 75 bulan. Bulan yang paling besar di tata surya kita pun milik Jupiter, namanya Ganymede.

Urutan kedua ada planet Saturnus yang dikenal sebagai planet bercincin besar. Planet yang namanya diambil dari dewa pertanian Romawi ini memiliki diameter sekitar 120.500 kilometer dan mengorbit 29,5 tahun hitungan Bumi. Cincin planet Saturnus terbuat dari es dan batu yang peneliti sendiri belum yakin bagaimana proses terbentuknya, melansir Space.

Terlepas dari itu, Saturnus merupakan planet yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium sehingga bobotnya ringan. Peneliti bahkan menjelaskan, jika kamu memasukkan Saturnus ke dalam bak mandi, planet ini akan mengapung karena tingkat kepadatannya lebih rendah dari air.

Uranus merupakan planet ketujuh dari Matahari jika dilihat dari jaraknya. Namun, Uranus menduduki posisi ketiga dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya mencapai 51.120 kilometer dan dinamakan berdasar personifikasi surga dalam mitos kuno. Jumlah bulan planet ini pun banyak, mencapai 27 buah.

Fakta uniknya, Uranus terbuat dari hidrogen sulfida, bahan kimia yang membuat telur busuk jadi bau busuk. Planet ini memiliki posisi miring sehingga membuat wilayahnya bermusim ekstrem selama lebih dari 20 tahun dalam sekali periode. Jangankan bertahan, menginjakkan kaki saja sepertinya tidak bisa.

Baca Juga: 7 Fakta Planet Jupiter yang Dijuluki si Bintang Gagal

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Kenalan dulu dengan planet terbesar keempat dalam tata surya kita yang juga menjadi salah satu planet dengan suhu terdingin. Ukuran diameter Neptunus sekitar 49.530 kilometer dengan suhu minus 210 derajat Celsius.

Planet ini pun terkenal sebagai planet dengan badai super ekstrem. Ada angin supersonik yang kuat. Uniknya, Neptunus menjadi planet pertama yang diprediksi keberadaannya berdasarkan hitungan matematika alih-alih deteksi visual.

Siapa yang pernah mengira Bumi adalah planet paling besar? No, no! Planet tempat kita tinggal menduduki posisi kelima dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil. Diameternya berukuran 12.760 kilometer.

Jika kebanyakan planet sebelumnya tertutup gas, Bumi terdiri dari air dan permukaan sehingga kaya akan nitrogen dan oksigen.  Sejauh ini, Bumi adalah satu-satunya dunia yang diketahui memiliki kehidupan.

Seperti kita tahu, Bumi mengorbit matahari selama 365,24 hari dan panjang durasi hari 23 jam 56 menit. Jumlah bulannya hanya 1, tetapi sangat indah untuk diamati.

Jika Neptunus merupakan planet terdingin, Venus adalah planet terpanas di tata surya kita meski letaknya tidak paling dekat dengan matahari. Suhu rata-rata di permukaan Venus diketahui mencapai 465 derajat Celsius. Satu yang unik dari Venus adalah rotasinya yang berputar dari timur ke barat, berbeda dengan kebanyakan planet.

Diameter planet Venus sekitar 12.104 kilometer. Angka tersebut membuat planet ini kerap disebut 'kembarannya Bumi' karena ukurannya yang hampir mirip. Pada periode tertentu, kamu bisa melihat Venus dengan mata telanjang dari Bumi, lho.

Pernah mendengar julukan Planet Merah? Yup, itu adalah nama lain dari planet Mars yang menduduki posisi ketujuh dalam urutan planet terbesar hingga planet terkecil di tata surya kita. Planet ini memiliki suhu dingin seperti gurun, ditutupi oksida besi yang membuatnya tampak khas berwarna merah.

Peneliti menyebutkan bahwa Mars dan Bumi memiliki beberapa kesamaan. Salah satunya adalah permukaannya yang berbatu, punya pegunungan, lembah, bahkan ngarai. Bedanya, atmosfer Mars terlalu tipis sehingga air tidak bisa bertahan lama di permukaannya.

Akhirnya, sampai di planet termungil dalam tata surya kita. Posisi terakhir ini disematkan pada Merkurius yang letaknya paling dekat dengan matahari. Diameter planet ini hanya sekitar 4.878 kilometer yang membuat ukurannya hanya sedikit lebih besar dari bulan milik Bumi.

Suhu siang dan malam di Merkurius bisa berbeda sangat ekstrem. Siang harinya mencapai 450 derajat Celsius, sedangkan malamnya mencapai minus 180 derajat Celsous. Diketahui, atmosfer planet ini sangat tipis sehingga tidak bisa membelokkan meteor. Oleh karena itu, permukaan planet ini dipenuhi kawah akibat tabrakan dengan benda langit lainnya.

Kira-kira bikin singkatan apa untuk menghapal urutan planet terbesar hingga planet terkecil di atas, ya? Apakah kamu punya saran yang pas?

Baca Juga: 7 Planet Paling Layak Huni di Alam Semesta Selain Bumi, Ada Kehidupan?

Haii, Grameds! Gimana ini kabar kalian semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Oh, ya, Grameds, pernahkah kalian membayangkan betapa luas dan beragamnya alam semesta kita? Di Tata Surya kita saja, terdapat planet-planet dengan ukuran dan karakteristik yang sangat berbeda seperti Jupiter dan Merkurius, kedua planet yang kontrasnya bagaikan bumi dan langit. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas planet terbesar dan planet terkecil di tata surya kita! Siapkan diri kalian untuk menjelajahi petualangan antariksa yang menarik ini ya! Yuk, kita mulai!

Grameds, sudah pada tahu belum sih sebenarnya apa itu planet? Kita ketahui bersama yuk! Planet adalah benda langit yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang dan cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri yang membuatnya berbentuk bulat atau hampir bulat. Planet juga harus memiliki orbit yang jelas, artinya tidak ada benda lain yang sama besar atau lebih besar yang berbagi orbitnya. Di dalam tata surya kita, planet-planet mengelilingi matahari dan terbagi menjadi planet dalam (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars) serta planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik terkait ukuran, komposisi, atmosfer, dan fenomena permukaan.

sumber: Universe Today

Tata surya adalah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya dan semua objek yang mengorbitnya, termasuk delapan planet, satelit alami (bulan), planet kerdil, asteroid, komet, dan debu serta gas antarplanet. Tata surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari runtuhnya awan gas dan debu raksasa.

Berikut adalah komponen utama dalam tata surya:

Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya kita, sebuah bola gas raksasa yang memancarkan cahaya dan panas akibat reaksi fusi nuklir di intinya. Energi yang dihasilkan Matahari sangat penting bagi kehidupan di Bumi, menyediakan cahaya, panas, dan energi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan proses lainnya. Matahari juga merupakan objek terbesar di Tata Surya, mengandung lebih dari 99,8% massa total sistem ini.

Planet adalah benda langit yang mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, dan telah membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada delapan planet di Tata Surya kita: Merkurius, Venus, Bumi, Mars (planet dalam/terrestrial), Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus (planet luar/gas raksasa). Masing-masing planet memiliki karakteristik unik, seperti ukuran, komposisi, atmosfer, dan suhu.

Planet kerdil adalah benda langit yang mengorbit Matahari dan memiliki massa yang cukup untuk membentuk diri menjadi bulat karena gravitasinya sendiri, tetapi belum membersihkan lingkungan orbitnya dari benda-benda langit lain. Ada lima planet kerdil yang diakui secara resmi di Tata Surya kita: Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Planet kerdil biasanya lebih kecil dari planet dan seringkali berbagi orbitnya dengan objek-objek lain di Sabuk Kuiper atau Sabuk Asteroid.

Atmosfir dan Kondisi Iklim Planet Venus

Atmosfer Venus adalah yang paling padat di antara keempat planet batuan dan terdiri dari 96% karbon dioksida. Tekanan atmosfer di permukaan Venus adalah 92 kali lebih besar dari Bumi. Dengan suhu rata-rata permukaan mencapai 735 K (462 °C; 863 °F), Venus merupakan planet terpanas di Tata Surya.

Baca juga: Energi Terbarukan: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Planet ini tidak memiliki siklus karbon yang mengikat karbon dalam batuan dan tidak memiliki kehidupan organik yang bisa menyerap karbon dalam bentuk biomassa. Venus diselimuti oleh lapisan awan yang buram dan reflektif, terdiri dari asam sulfat, sehingga permukaannya tidak terlihat dari luar angkasa.

Debu dan Gas Antarplanet

Debu dan gas antarplanet adalah partikel-partikel kecil dan molekul gas yang tersebar di seluruh Tata Surya. Debu ini berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan asteroid, komet yang menguap, dan ejecta vulkanik dari bulan-bulan tertentu.

Tata surya terletak di galaksi Bima Sakti dan merupakan satu dari miliaran sistem planet dalam galaksi kita. Studi tentang tata surya membantu kita memahami asal-usul, evolusi, dan karakteristik benda langit yang mengitarinya, serta memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di luar Bumi.